Kesatuan Saudara Seiman

PEMAHAMAN ALKITAB
Mazmur 133


Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.



Nyanyian dari Raja Daud ini dibuka dengan sebuah ungkapan “Sungguh. . . .”, sebuah kata yang menuntut kita untuk memberikan perhatian khusus kepada nyanyian yang akan dituliskannya itu. Sebuah kata yang mau mengatakan kepada kita bahwa ada sesuatu yang sangat penting, seperti sebuah rahasia yang akan dibukakan, sesuatu yang tidak boleh disia-siakan.
Segera setelah pemazmur mendapatkan perhatian dari pembacanya, ia melanjutkannya dengan ungkapan: ”alangkah baiknya dan indahnya, . . . . .”; suatu suasana yang digambarkan akan terjadi kemudian.
Akan tetapi, kalau kita mempelajari sungguh-sungguh kedua ungkapan tersebut, kita akan menemukan adanya dua kondisi yang berbeda yang digambarkannya.

Ketika kita berbicara tentang sesuatu yang baik, biasanya kita berbicara tentang sebuah kualitas, sesuatu yang bekerja sebagaimana seharusnya, sesuatu yang dapat memberikan kita kebaikan-kebaikan. Tetapi, ketika kita berbicara tentang sesuatu yang indah, biasanya kita berbicara tentang sesuatu yang kita lihat, sesuatu yang indah yang menggugah perasaan kita, sesuatu yang menyentuh hati kita.
Jadi, ketika pemazmur mengatakan tentang sesuatu yang ia katakan sebagai yang baik dan indah, sesungguhnya ia hendak memberitahukan kita tentang sesuatu yang sungguh baik, secara praktikal, juga secara emosional; baik dari kegunaannya, juga sesuatu yang enak dilihat.
Maka, untuk kebaikan yang seperti inilah ia mengawali nyanyian ini dengan sebuah ungkapan untuk menangkap perhatian kita dengan kata: “Sungguh . . .”.

Nah sekarang, dalam Pemahaman Alkitab ini, kita mau belajar tentang kondisi yang digambarakan pemazmur kepada kita tadi. Gambaran kondisi yang disampaikan sebelumnya yang disimpulkan oleh pemazmur adalah diperuntukkan bagi saudara-saudara seiman yang tinggal bersama dengan rukun, atau kalau dalam edisi bahasa Inggris, dapat diterjemahkan dalam kesatuan. Dan pemazmur melanjutkan nyanyiannya dengan analogi-analogi yang dapat dijumpai masyarakat dalam kehidupan mereka sesehari.

Yang pertama adalah tentang urapan, tentu saja dilaksanakan dengan memakai  minyak urapan, bagi Harun sebagai Imam Besar pada waktu itu.  Pemazmur menggambarkannya sebagai minyak yang baik, jika kita melihat dalam edisi bahasa Inggris, dikatakan as precious as. . . , jadi minyak yang berharga, bukan minyak biasa yang dapat dipakai untuk kebutuhan sesehari, tetapi minyak yang berharga karena dipakai untuk pengurapan.
Kembali dalam Pemahaman Alkitab ini, kita mau belajar lebih jauh tentang minyak urapan tersebut melalui daftar referensi ayat terkait bacaan ini.
Jika kita sungguh-sungguh menggali kitab Taurat, kita dapat menemukan Keluaran 30 : 22~25 yang memberikan gambaran lebih rinci mengenai minyak urapan tersebut, "Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal, dan kayu teja lima ratus syikal, ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin. Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus".
Jelas digambarkan bahwa minyak urapan ini bukanlah sekedar minyak hasil tanaman tertentu atau ekstrak dari buah atau benih tertentu, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, tetapi lebih kepada percampuran beberapa bahan rempah yang telah diatur oleh Tuhan sendiri; percampuran dari beberapa rempah yang berbeda, masing-masing menurut ukurannya yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Jadi, sangat menarik bahwa pemazmur menggambarkan kesatuan dari saudara-saudara (sebangsa) sama seperti minyak urapan yang sudah dikenal masyarakat sebagai minyak yang terbuat dari percampuran beberapa macam rempah-rempah, sama seperti mereka datang dari latar belakang yang berbeda dari antara suku-suku bangsa Israel.  Sama seperti rempah-rempah tersebut tidak lagi dikenal dan disebutkan menurut namanya masing-masing, tetapi setelah semuanya telah tercampur menjadi satu wewangian, mereka dikenal dan disebutkan sebagai Minyak Urapan yang kudus, demikian juga setiap suku bangsa dari Israel tidak lagi berdiri atas namanya masing-masing, tetapi lebih kepada suatu bangsa, satu kesatuan kerajaan Israel.



Aspek lain dari Minyak Urapan ini adalah bahwa rakyat Israel tahu bahwa minyak urapan ini dipakai untuk Harun saat diurapi menjadi Imam Besar mereka,  seperti digambarkan dalam kitab Imamat 8:12; "Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya."  Dengan Pengurapan memakai minyak ini, maka Harun dikuduskan dan oleh karenanya  menjadi layak di hadapan Tuhan.  Juga dengan pengurapan ini, Allah telah berkenan kepada Harun sebagai Imam Besar dari rakyat Israel, dan sebaliknya dengan menerima pengurapan ini, Harun telah menyenangkan hati Tuhan.
Dengan kata lain, pemazmur ingin mengatakan bahwa kesatuan di antara para saudara itulah sesuatu yang menyukakan hati Tuhan, dan menjadikan perhimpunan itu layak di hadapan Tuhan. Dan di ayat-ayat selanjutnya, kita dapat belajar bahwa kepada umat yang menyukakan hati Tuhan, sesungguhnya Tuhan akan mencurahkan berkat-berkatNya.

Analogi kedua yang digambarkan oleh pemazmur adalah tentang embun, embun yang dari (Gunung) Hermon yang turun ke bukit-bukit Sion. Seperti kita semua ketahui, bahwa embun adalah gejala alam yang seringkali dipakai untuk melambangkan kesegaran, sesuatu yang mengambil peran dalam sebuah pertumbuhan, sesuatu yang memberi hidup kepada alam ini. Jadi, inilah yang dimaksud pemazmur ketika membandingkan kesatuan saudara-saudara itu dengan embun, bahwa pada hidup dalam kesatuan itulah mereka dapat mengalami kehidupan dan kesegaran. Dan apa yang lebih menarik dari gambaran mengenai embun ini, adalah bahwa pemazmur mengungkapkannya sebagai embun yang dari Gunung Hermon turun ke bukit-bukit Sion.

Salah satu dari kegiatan Pemahaman Alkitab adalah bahwa kita dapat belajar sesuatu melalui peta geografis yang menunjukkan tempat-tempat yang disebut dalam Alkitab. Dan kita dapat melihat bahwa Hermon terletak di daerah Utara dari wilayah Israel, yaitu di luar teritori Yehuda. Dan seperti digambarkan dalam 2 Samuel 5:3~5, "Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda".  Disaksikan dalam ayat ini bahwa di tujuh tahun dan enam bulan pertama pemerintahan Raja Daud (pengarang dari mazmur ini), ia hanya berkuasa atas Yehuda, yaitu tidak termasuk Gunung Hermon yang ada di Utara".

Lalu bagaimana tentang bukit-bukit Sion? Dimanakah itu? Marilah kita belajar dari ayat-ayat referensinya seperti pada 2 Samuel 5:7 yang mengatakan bahwa Sion, seringkali ditujukan untuk kota Raja Daud, dan pada 2 Samuel 6:12, digambarakan bahwa Sion adalah kota dimana tabut perjanjian diletakkan. Jadi kita dapat menarik kesimpulan dari gambaran mengenai embun ini. Raja Daud dapat mengingat bagaimana baik dan indahnya ketika ia dapat memerintah kedua teritori dari bangsanya dalam satu kesatuan kerajaannya setelah periode pertama pemerintahannya seperti disinggung dalam 2 Samuel 5:3~5 di atas. Bahwa di dalam kesatuan inilah, rakyat dapat mengalami hidup, kesegaran dan pertumbuhan, sama seperti yang dapat diberikan embun dari Hermon, wilayah Israel, turun ke Sion, wilayah Yehuda. Dua teritori dari saudara-saudaranya dalam satu kesatuan kerajaannya.

Sekarang kita kembali ke pengurapan Harun. Pemazmur menggambarkan bahwa urapan ini dicurahkan di atas kepala, kemudian yang turun ke janggut dan jubah Harun.
Jadi, kalau saya bertanya mengenai urapan ini: “Apakah sudah pasti atau hanya sebuah kemungkinan atau kebetulan saja, bahwa minyak urapan yang dicurahkan di atas kepala akan jatuh ke janggut dan jubah Harun?”.
Saya yakin bahwa sebagian besar kita akan menjawab dengan tegas: “Ya!, sudah pasti bahwa urapan yang dicurahkan di atas kepala, akan turun ke janggut dan jubah Harun”.
Jadi, inilah yang pemazmur maksudkan, bahwa memang sudah pasti, tiada keraguan, bahwa dimana saja ada kesatuan dari para saudara, di situlah Tuhan memerintahkan berkat, bahkan kehidupan untuk selamanya. Dan kita semua bersama dengan pemazmur akan menyanyi bahwa sungguh alangkah baiknya dan alangkah indahnya bila saudara-saudara hidup rukun dalam kesatuan.

Suatu keyakinan lain yang disampaikan nyanyian ini adalah bahwa pemazmur mengatakannya secara tersurat bahwa Tuhan memerintahkan, bukan perintah dari Raja (Daud) atau perintah Harun sebagai Imam Besar, tetapi dari Tuhan sendiri yang memerintahkannya, dan seperti telah diketahui bangsa Israel bahwa apapun yang Tuhan perintahkan, pastilah akan terjadi. Jadi pemazmur memberikan penekanan lain terhadap kepastian akan berkat yang dari Tuhan kepada saudara-saudara yang hidup rukun dalam kesatuan.

Nyanyian ini ditutup dengan sebuah gambaran mengenai pemberian yang Tuhan akan curahkan kepada saudara-saudara yang hidup dalam kesatuan. Pemberian yang telah dikenal sebagai anugerah terbesar yang dapat diharapkan seseorang dan bahkan anugerah kehidupan itu sendiri yang diharapkan oleh semua orang. Untuk seluruh alasan yang telah digambarkan pemazmur inilah, pemazmur meminta pembacanya perhatian yang lebih kepada nyanyian pengajarannya ini, seperti yang dinyatakan pada kalimat awal dari nyanyian ini, bahwa sungguh, sungguh alangkah baiknya dan indahnya bila saudara-saudara hidup rukun dalan kesatuan.

Translate

About this blog

catatan hasil Pemahaman Alkitab pribadi dari salah seorang di antara kita. Mendorong kita untuk dapat giat dalam Pemahaman Alkitab melalui metode yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap orang seperti kita-kita.

About Me